Penjaga gawang Persib Bandung Jandri Pitoy memohon maaf atas terjadinya gol pertama Persiram Raja Ampat. Gol sepakan Jean Paul Boumsong yang mengakibatkan Persib harus menerima hukuman tendangan penalti terjadi karena sebelumnya sepakan yang dilakukannya tidak sempurna dan mendarat di penguasaan Boumsong. Tendangan penalti tersebut lalu dijadikan gol penyama kedudukan oleh Okto Maniani.
“Mungkin satu sisi saya juga tidak menyangka akan hal itu. Tapi saya mengerti di sepak bola semua bisa terjadi. Jadi pada intinya mungkin saya bikin kesalahan tapi saya minta maaf sebesar-besarnya,” ungkap Jandri dalam konferensi pers di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Sabtu 3 Desember.
Mengaku membuat kesalahan, Jandri mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekannya dan pelatih. Itu karena Jandri merasa tim sudah mengisi kesalahannya dan memberikan motivasi sehingga Persib bisa menuai hasil positif di akhir pertandingan.
“Saya berterima kasih buat teman-teman dan pelatih, di saat babak kedua memberikan motivasi sehingga saling membantu dan mengisi kesalahan saya. Sampai di akhir pertandingan kita bisa membalikkan keadaan. Hasil ini membuat saya senang. Dan kemenangan ini buat bobotoh dan masyarakat Bandung,” kata Jandri.
Di kesempatan selanjutnya, pemain belakang Persib Maman Abdurahman mencoba menerangkan proses gol kedua Persiram yang menurut pandangannya berbau kontroversial. Maman merasa penyerang Boumsong sudah berada dalam posisi offside. Pasalnya Maman melihat 3 pemain belakang persib posisinya berada di depan pemain asing Persiram tersebut. Namun diakuinya, kapten tim Persib itu tidak mengetahui dengan jelas posisi Zulkifli.
“Kalau dari segi pandang pemain, bukannya membela diri atau apa. Kalau dari posisi saya mungkin saya merasa itu offside. Saya tidak melihat Zulkifli posisinya ada dimana. Tapi yang saya lihat, posisi 3 pemain Abanda, saya sama Hendra sudah lebih dulu di depan. Cuma ga tau Zulkifli ada dimana,” pungkas Maman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar